
Nota Keuangan 2026 Prabowo
Dailybusinesstalks.com, 23 Juli 2025 – Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, baru-baru ini memberikan bocoran awal mengenai isi Nota Keuangan 2026 yang akan dibacakan oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Pembacaan Nota Keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) adalah agenda tahunan yang sangat penting. Ini menandai dimulainya pembahasan anggaran untuk tahun fiskal berikutnya. Namun, untuk tahun 2026, momen ini memiliki makna ganda. Pembacaan ini akan menjadi yang pertama bagi pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Bocoran ini menjadi sangat relevan. Ini memberikan gambaran awal tentang arah kebijakan fiskal pemerintahan mendatang. Nota Keuangan adalah dokumen yang memuat asumsi dasar ekonomi makro, target pendapatan negara, alokasi belanja, serta defisit anggaran. Publik dan pelaku pasar menanti bocoran ini dengan seksama. Ini untuk melihat bagaimana visi ekonomi pemerintahan baru akan diterjemahkan ke dalam angka-angka APBN.
Fokus Utama Nota Keuangan 2026: Prioritas dan Kontinuitas ( Nota Keuangan 2026 Prabowo )
Sri Mulyani mengungkapkan beberapa poin kunci yang akan menjadi fokus dalam Nota Keuangan 2026. Prioritas ini mencerminkan kesinambungan program-program pemerintah saat ini. Pada saat yang sama, ini juga memasukkan visi dan misi pemerintahan baru. Keseimbangan antara keberlanjutan dan inovasi menjadi tema sentral.
1. Melanjutkan Transformasi Ekonomi Inklusif dan Berkelanjutan
Pemerintah akan terus mendorong transformasi ekonomi yang tidak hanya inklusif tetapi juga berkelanjutan. Ini berarti fokus pada pertumbuhan ekonomi yang merata di semua lapisan masyarakat. Selain itu, ini juga ramah lingkungan. Transformasi ini mencakup beberapa pilar penting:
- Peningkatan Produktivitas: Investasi pada sumber daya manusia dan teknologi adalah kunci. Tujuannya meningkatkan daya saing ekonomi bangsa. Ini mencakup pendidikan vokasi, riset, dan pengembangan inovasi.
- Hilirsasi Industri: Mendorong pengolahan sumber daya alam di dalam negeri untuk meningkatkan nilai tambah ekspor. Program ini akan diperkuat. Ini untuk memastikan Indonesia tidak hanya menjadi pengekspor bahan mentah.
- Ekonomi Hijau: Mendukung transisi menuju energi terbarukan dan praktik bisnis yang ramah lingkungan. Ini sejalan dengan komitmen global terhadap keberlanjutan. Insentif fiskal mungkin akan diberikan untuk sektor-sektor ini.
- Inklusi Keuangan: Memperluas akses layanan keuangan bagi masyarakat yang belum terjangkau. Ini melalui teknologi dan program khusus. Tujuannya adalah memastikan semua lapisan masyarakat dapat berpartisipasi dalam pertumbuhan ekonomi.
Transformasi ini menunjukkan bahwa pemerintah menyadari pentingnya fondasi ekonomi yang kuat dan adaptif. Ini untuk menghadapi tantangan global.
2. Anggaran yang Jaga Kesehatan APBN
Meskipun ada ambisi besar, Sri Mulyani menegaskan penyusunan APBN 2026 akan tetap menjaga kesehatan fiskal negara. Ini berarti defisit anggaran akan dikelola secara hati-hati. Tujuannya agar tetap berada dalam batas aman. Fokusnya adalah memastikan utang negara tetap terkendali. Ini juga untuk menjaga kredibilitas fiskal di mata investor domestik maupun internasional.
Kesehatan APBN adalah fondasi kepercayaan investor. Ini penting untuk peringkat utang negara. Strategi ini mungkin melibatkan:
- Pengelolaan Defisit: Defisit anggaran akan diusahakan tetap rendah. Atau setidaknya dalam batas yang diperbolehkan undang-undang (maksimal 3% dari PDB).
- Rasio Utang: Rasio utang terhadap PDB akan dijaga agar tetap terkendali. Ini untuk menghindari beban fiskal jangka panjang.
- Peningkatan Pendapatan Berkelanjutan: Strategi peningkatan penerimaan negara, terutama dari pajak, akan terus dioptimalkan. Ini tanpa membebani masyarakat secara berlebihan.
Pendekatan ini menunjukkan kehati-hatian pemerintah. Mereka ingin memastikan program pembangunan dapat berjalan tanpa mengorbankan stabilitas makroekonomi.
3. Peran Strategis Belanja APBN
Belanja negara dalam APBN 2026 akan memiliki peran strategis. Ini tidak hanya sebagai instrumen untuk pertumbuhan ekonomi. Belanja negara juga menjadi alat untuk pemerataan pembangunan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat.
- Pembangunan Infrastruktur: Investasi berkelanjutan pada infrastruktur fisik dan digital akan terus menjadi prioritas. Ini untuk mendukung konektivitas dan produktivitas.
- Sektor Prioritas Sosial: Alokasi anggaran untuk pendidikan, kesehatan, dan jaring pengaman sosial akan ditingkatkan. Ini demi meningkatkan kualitas hidup dan mengurangi ketimpangan.
- Dukungan UMKM: Program-program dukungan untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) akan diperkuat. Ini melalui pembiayaan, pelatihan, dan akses pasar.
- Reformasi Birokrasi: Anggaran juga akan dialokasikan untuk reformasi birokrasi. Tujuannya menciptakan pemerintahan yang lebih efisien dan melayani.
Belanja strategis ini diharapkan dapat menciptakan efek berganda (multiplier effect) dalam perekonomian.

Asumsi Dasar Makro Ekonomi 2026: Fondasi Perencanaan ( Nota Keuangan 2026 Prabowo )
Nota Keuangan 2026 akan memuat asumsi-asumsi dasar makro ekonomi. Ini menjadi landasan perhitungan APBN. Asumsi ini mencerminkan proyeksi pemerintah terhadap kondisi ekonomi global dan domestik di tahun depan. Keakuratan asumsi ini krusial. Ini akan menentukan seberapa realistis target APBN.
1. Pertumbuhan Ekonomi
Target pertumbuhan ekonomi untuk tahun 2026 diperkirakan berada di kisaran 5,2% hingga 5,6%. Angka ini menunjukkan optimisme pemerintah terhadap pemulihan ekonomi pascapandemi. Ini didukung oleh daya beli masyarakat dan investasi yang terus meningkat. Target ini juga sejalan dengan potensi pertumbuhan jangka panjang Indonesia.
2. Inflasi
Proyeksi inflasi untuk 2026 diperkirakan akan terjaga di level 2,0% hingga 4,0%. Pengelolaan inflasi yang stabil sangat penting. Ini untuk menjaga daya beli masyarakat dan iklim investasi. Pemerintah akan terus berkoordinasi erat dengan Bank Indonesia. Tujuannya adalah mengendalikan harga dan menjaga stabilitas makroekonomi.
3. Nilai Tukar Rupiah
Asumsi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat akan berada di kisaran Rp15.300 hingga Rp15.600. Stabilitas nilai tukar rupiah penting untuk perdagangan internasional, investasi, dan pengelolaan utang luar negeri. Fluktuasi kurs yang terkendali akan memberikan kepastian bagi pelaku usaha.
4. Harga Minyak Mentah Indonesia (ICP)
Harga minyak mentah Indonesia (ICP) diasumsikan berada di kisaran 70 hingga 80 dolar AS per barel. Asumsi ini memengaruhi penerimaan negara dari sektor migas. Selain itu, ini juga berdampak pada beban subsidi energi. Kehati-hatian dalam asumsi ini penting. Ini karena harga minyak global sangat volatil.
5. Tingkat Suku Bunga SUN 10 Tahun
Tingkat suku bunga Surat Utang Negara (SUN) 10 tahun diperkirakan berada di kisaran 6,7% hingga 7,2%. Asumsi ini memengaruhi biaya pinjaman pemerintah di pasar obligasi. Ini juga mempengaruhi yield investasi bagi para investor. Tingkat suku bunga yang stabil dan kompetitif penting untuk menarik investasi.
Sinkronisasi dengan Visi Misi Prabowo-Gibran: Wajah Baru APBN
Pembocoran oleh Sri Mulyani ini juga menunjukkan adanya proses sinkronisasi awal antara kebijakan fiskal yang sudah berjalan dengan visi dan misi pemerintahan Prabowo-Gibran. APBN 2026 akan menjadi instrumen awal bagi mereka untuk merealisasikan janji-janji kampanye. Contohnya adalah program makan siang gratis. Meskipun belum ada detail spesifik tentang alokasi untuk program-program tersebut, arah kebijakan telah digariskan.
APBN 2026 akan menjadi cerminan pertama dari filosofi fiskal pemerintahan baru. Bagaimana prioritas mereka (misalnya, program makan siang gratis, hilirisasi, peningkatan SDM) akan diterjemahkan ke dalam angka anggaran adalah hal yang paling dinanti. Ini menunjukkan adanya transisi yang mulus dalam perencanaan anggaran antar pemerintahan. Namun, penyesuaian tentu akan dilakukan.
Tantangan dan Strategi Implementasi
Penyusunan APBN 2026 bukan tanpa tantangan besar. Pemerintah mendatang harus menyeimbangkan berbagai prioritas. Ini mulai dari menjaga kesehatan fiskal, melanjutkan transformasi ekonomi, hingga membiayai program-program baru.
- Peningkatan Penerimaan Negara: Tantangan utama adalah bagaimana meningkatkan penerimaan negara. Ini dari pajak dan non-pajak. Namun, tanpa membebani masyarakat dan pelaku usaha secara berlebihan. Strategi perluasan basis pajak dan peningkatan kepatuhan akan menjadi kunci.
- Belanja Efisien dan Tepat Sasaran: Memastikan setiap alokasi belanja digunakan secara efisien dan tepat sasaran. Ini menghindari pemborosan. Ini juga mencegah kebocoran anggaran. Reformasi sistem pengadaan barang dan jasa bisa menjadi bagian dari strategi ini.
- Antisipasi Risiko Global: Ketidakpastian ekonomi global selalu ada. Ini seperti perang dagang, ketegangan geopolitik, fluktuasi harga komoditas, dan potensi resesi global. Semua ini adalah risiko yang harus diantisipasi. APBN harus punya fleksibilitas untuk merespons guncangan eksternal.
- Sinergi Kebijakan: Diperlukan sinergi yang kuat antara kebijakan fiskal (APBN), moneter (Bank Indonesia), dan sektor riil. Ini untuk mencapai target pertumbuhan dan stabilitas.

Proses Pembahasan Nota Keuangan dan RAPBN: Jalan Menuju APBN
Setelah dibacakan oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto, Nota Keuangan dan RAPBN 2026 akan memasuki tahap pembahasan intensif di DPR. Proses ini melibatkan berbagai komisi terkait, seperti Komisi XI (bidang keuangan dan perbankan). Mereka akan mengkaji setiap pos anggaran. DPR memiliki hak untuk memberikan masukan, koreksi, dan persetujuan terhadap RAPBN sebelum disahkan menjadi undang-undang APBN.
Proses ini sangat vital. Ini adalah perwujudan dari checks and balances dalam demokrasi. Pembahasan diharapkan berjalan lancar dan kolaboratif. Ini mengingat pentingnya anggaran bagi keberlangsungan pembangunan negara. Pemerintah dan DPR perlu bekerja sama. Tujuannya memastikan APBN 2026 dapat mendukung pertumbuhan ekonomi yang kuat, inklusif, dan berkelanjutan bagi seluruh rakyat Indonesia. Finalisasi APBN adalah hasil dari dialog dan kompromi politik. Ini harus tetap berlandaskan pada prinsip-prinsip ekonomi yang sehat.